Food 'n Book

Facebook
RSS

.

.

BACA TULIS DISKUSI


[ Read More ]

KEDAULATAN PANGAN INDONESIA














[ Read More ]

"VALUES-BASED LEADERSHIP" KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI



JUDUL                       : VALUES-BASED LEADERSHIP
             KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI
PENULIS                   : KENNETH MAJER, Ph. D.
PENERBIT                 : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
KOTA TERBIT          : JAKARTA
TEBAL BUKU           : xxii + 144 HALAMAN
TAHUN TERBIT        : 2006

KEPEMIMPINAN BERBASIS NILAI merupakan sebuah cerita yang mengasyikkan, berkembang cepat, dari kesadaran dramatis seorang Presiden Direktur (CEO) bahwa perusahaannya terombang-ambing, tanpa arah, tanpa dasar nilai untuk membimbing tingkah laku yang konsisiten. Adegan pembukaan yang menimbulkan ketakutan dalam jiwa Robb Reinhart terlalu sering diulang di dalam kehidupan nyata oeh para eksekutif yang tidak sadar bahwa mereka berada di pinggir tebing malapetaka.

Robb Reinhart adalah Presiden Direktur dari Central Plains Foods, sebuah perusahaan distribusi makanan terbesar di Midweestern, selama tiga tahun setelah menempuh hamper empat tahun sebgai Wakil Presiden Senior di bagian pemasaran yang diikuti lima tahun sebelumnya sebagai COO (Direktur Operasi). Awalnya Robb adalah tipe pemimpin yang cuek, selalu mengandalkan angka untuk strategi yang dipilih, jarang untuk terjun kelapangan melihat kondisi perusahaan secara fakta, dan hanya mengandalkan beberapa manajer penting untuk menceritakan kondisi perusahaan yang di pimpin.

Robb Reinhart pada awalnya bermimpi buruk bahwa dia akan dipecat karena tidak perusahaan yang dia pimpin akhir-akhir ini mengalami kemunduran. Dan alasan lain dari pemecatan Robb dalam mimpinya adalah akibat adanya komentar-komentar dari Presiden Komisaris Perusahaanya yang mengatakan “Kekhawatiran terbesar saya bukanlah anjloknya pendapatan sebagaimana yang mungkin kamu duga, tetapi berantakkannya budaya kita, ketidakpedulian para karyawan kita, pembusukkan etos kerja yang merusak semangat tim kita, dan sikap tanpa perasaan terhadap para leveransir atau pemasok kita. Semua itu merupakan kegagalan kepemimpinan yang akan menghancurkan perusahaan besar mana pun, dan kita harus membuat perubahan di tingkat paling atas untuk menghindari nasib seperti itu. Hal itu membuatnya bertanya-tanya dan gelisah tentang arti mimpi itu. Lantas Istrinya bertanya mengenai mimpi Robb tersebut dan mengatkan bahwa mimpi itu pasti ada hubungannya dengan kinerja para karyawannya yang berlaku tidak seperti yang seharusnya dilakukan, dan itu yang tidak pernah dilakukan Robb selama ini yaitu melihat fakta kinerja karyawannya di lapangan.

Akibat mendapat dorongan dari istrinya, Robb pun mulai berani untuk turun ke lapangan melihat para manajer dan bawahannya bekerja. Dan dia mendapati bahwa banyak karyawannya yang bekerja tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya, mereka kasar dan tidak disiplin.

Suatu hari ketika Robb sedang menonton anaknya di pertandingan sepak bola, dia bertemu dengan Bobby Olson, seorang pelatih terbaik di kota tersebut. Pelatih itu mengaakan bahwa kunci dari kesuksesan adalah menerapkan nilai-nilai yang telah disepakati oleh seluruh pihak yang terlibat. Robb sebenarnya telah menentukan nilai-nilai yang terbaik untuknya, akan tetapi nilai itu tidak dilaksanakan oleh para karyawannya karena nilai Robb bukanlah nilai mereka. Peran Bobby Olson disini oleh penulis diceritakan seolah sebagai konsultan dan penasihat eksekutif bagi Robb Reinhart.

Setelah itu Robb mengundang seluruh manajer-manajernya untuk rapat direksi dan disitu dia melakukan diskusi santai yang akhirnya menemukan nilai-nilai yang disepakati oleh seluruh karyawannya. Dia juga menjelaskan betapa pentingnya nilai-nilai tersebut bagi perkembangan perusahaan. Sikap kita memiliki hubungan langsung dengan keyaikanan yang dimiliki, dan keyaikan itu berdasarkan pada visi yang terbentuk serta visi tersebut terbentuk dari nilai-nilai yang telah dipahami. Akhirnya perusahaannya punmenjadi lebih baik akibat nilai-nilai yang telah disepakati oleh semua pihak dijalankan dengan prinsip-prinsip yang telah ditentukan.

Penulis buku ini adalah Kenneth Majer, Ph. D., lulusan Standford University adalah konsultan Manajemen dan mentor para eksekutif yang amat berpengaruh. Selama 25 tahun dia telah membantu banyak professional, eksekutif perusahaan, perusahaan intenasional, agen pemerintah, organisasi-organisasi nirlaba, perusahaan-perusahaan besar maupun kecil di Amerika dan dunia untuk meraih keberhasilannya, dengan memastikan bahwa mereka meiliki visi, seperangkat nilai, prinsip dan metode untuk menjalankan bisnis mereka.


Keunggulan buku ini adalah dari tampilan cover hingga kertas dalamnya sangat bagus, kuat, dan menarik. Dari segi isinya, sangat unik berbeda dengan buku teori kepemimpinan yang lain. Buku ini ibarat sebuah novel bertemakan bisnis. Karena di dalamnya disuguhi cerita-cerita yang initinya adalah nilai itu sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan bersama. Bahasa yang digunakan oleh penulis sangat ringan dan mudah dipahami. Selain itu alur ceritanya sangat runtut dari awal hingga mencapai kesimpulan. Buku ini juga dilengkapi oleh komentar-komentar dari tokoh-tokoh bisnis bertaraf internasional dan juga terdapat banyak kata-kata mutiara yang indah dan penuh ispirasi. Sedangakn Kekurangan dari buku ini saya rasa hanya pola kalimat yang digunakan berbeda dengan buku-buku yang dikarang oleh orang Indonesia yang lebih banyak sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
[ Read More ]

MENIKMATI BERTETES-TETES KOPI "TETES" DRIP METHOD


Untuk para pecinta kopi, istilah drip method pasti sudah tidak asing lagi di telinga anda. Ya, drip method atau yang lebih dikenal dengan kopi tetes, merupakan salah satu bentuk penyajian kopi yang cukup populer. Bahkan bagi kaum awam tentang kopi pun pasti juga pernah mendengar tentang kopi tetes. Penyajian kopi tetes memang cukup unik dan sederhana. Lebih jauh lagi, penyajian kopi tetes bisa dibilang lebih efisien, khususnya bagi mereka yang tidak terlalu suka dengan kopi yang berampas.

Lalu bagaimana cara penyajian kopi yang satu ini? Anda hanya memerlukan beberapa peralatan sederhana. Langkah yaitu anda bisa menyiapkan corong yang berbentuk kerucut di mana di dalam corong tersebut sudah diberi kertas penyaring yang dibetuk kerucut. Usahakan jangan sampai ada lubang di ujung gulungan kertas penyaring yang berbentuk kerucut tersebut. Kemudian anda bisa memasukkan bubuk kopi di dalam corong tersebut, untuk kemudian diseduh dengan air mendidih secara perlahan. Nah, kopi yang telah disaring inilah yang dinamakan kopi tetes. Seduhan kopi tetes bisa anda tambahkan gula jika anda memang tidak bisa mengkonsumsi kopi pahit.

Kopi yang bisa disebut tanpa ampas ini memang nikmat diminum kapan saja. Cocok dinikmati saat anda bersantai dengan teman-teman atau justru saat sibuk di depan layar laptop anda. Nah, menu kopi tetes ini juga bisa anda nikmati di “Jiero Wedangan Madiun” tentunya dengan harga yang relatif terjangkau. Sangat tepat dinikmati dengan rekan-rekan anda dengan suguhan live music yang menjadi fasilitas dari Jiero Wedangan Madiun. Nah, bagi anda yang ingin bersantai dan melepas penat selepas aktifitas, Jiero Wedangan Madiun bisa menjadi alternative yang tepat untuk menyantap secangkir kopi tetes. 

[ Read More ]

UPAYA MENGGAPAI MIMPI SEORANG "CHEF"


Kata ‘Chef’ sekarang makin banyak dikenal dengan banyaknya acara masak-memasak atau lomba memasak seperti “Master Chef” di televisi. Chef atau koki arti umumnya adalah juru masak, namun seorang juru masak baru boleh disebut Chef, bila sudah menyandang prestasi memasak yang jempolan.

Film layar lebar produksi Open Road Films “Chef” menceritakan tentang seorang juru masak bernama Carl Casper (Jon Favreau) yang sangat yakin dengan hasil masakannya selalu lezat dan tanpa cela, dan selalu memasak dengan hati. Namun dia kena batunya ketika harus berhadapan dengan seorang blogger kuliner yang mengkritik hasil olahannya melalu media sosial.

Sebagai koki utama di sebuah restoran di Los Angeles, Carl harus selalu mengikuti petunjuk dan saran pemilik restoran (Dustin Hoffman). Ide kreatifnya untuk menciptakan menu baru selalu dicela dan dipasung oleh pemilik restoran yang bersifat diktator, sehingga akhirnya membuatnya marah besar, dan Carl memutuskan untuk mengundurkan diri. Keputusan pengunduran diri ini sangat disayangkan oleh teman-temannya di dapur restoran yang sudah menjadi tim yang kompak.

Luntang lantung sebagai pengangguran, membuat Carl makin depresi, janjinya untuk mengajak anak tunggalnya (Enjay Anthony) ke New Orleans terpaksa dibatalkan karena dia tidak berpenghasilan lagi. Hal ini membuat dia marah bersar ketika bertemu dengan blogger kuliner yang pernah mengkritiknya, dan mem-bully habis-habisan si kritikus kuliner tersebut. Sialnya, ulahnya direkam oleh pengunjung restoran, dan diunggah ke media sosial. Akibatnya sangat luar biasa, Carl lalu dikenal sebagai pemarah yang tidak etis.

Semula Carl tidak menyadari bahwa dia sudah menjadi trending topic di media sosial, dia baru sadar ketika teman-temannya menceritakan bahwa ulahnya dikecam dan menjadi pembicaraan banyak orang, karena ulahnya telah disebarkan melalui media sosial: twitter. Maka Carl minta kepada anaknya untuk dibuatkan account twitter @ChefCarlCasper dan mulai mengikuti kicauan-kicauan yang bertebaran di media sosial. Makin mengetahui banyaknya kicauan yang mengkritiknya, Carl makin stress.

Untungnya, mantan isteri Carl (Sofia Vergara), yang masih menjadi sahabatnya, memahami kesulitan Carl, dan kebetulan ada urusan bisnis dan mengajaknya ke Miami, dengan harapan dapat menghilangkan stress-nya dan menjaga sekaligus menemani anaknya jalan-jalan sehingga dapat melupakan kekecewaan akibat batal ke New Orleans.

Carl kemudian diperkenalkan oleh mantan isterinya dengan seorang pria pengusaha, yang pernah menjadi pacar dari sang isteri (Robert Downey). Hasil pertemuan dengan pengusaha itu, Carl ditawari sebuah mobil bekas yang pernah untuk berjualan taco (food truck) yang kondisinya sudah babak belur. Ketika melihat mobil bekas tersebut, naluri koki-nya dan semangat hidupnya muncul, dan Carl berusaha mewujudkan mimpinya untuk memiliki truk makanan dimana dia dapat memasak sesuai kreatifitasnya dan berjualan makanan.

Bersama anaknya, Carl pelan-pelan tapi pasti berhasil membersihkan truk makanan bekas menjadi layak digunakan. Munculnya mantan temannya di restoran Perancis di Los Angeles (John Leguizamo) memperkuat tim-nya dan membuat usaha Carl berbisnis dengan truk makanannya selalu penuh antrean.

Karena keberhasilannya, akhirnya sang mantan isteri juga ikut membantu berjualan di dalam truk makanan, namun tidak dijelaskan apakah hubungan cinta mereka bersatu kembali atau tidak. Klimaks dari film ini adalah ketika Carl bertemu dengan blogger kuliner yang pernah di-bullynya habis-habisan, saat antre memesan makanan di truk makanannya. Carl ditawari kerjasama untuk membuka sebuah restoran, yang berasal dari dana segar penjualan blog kuliner-nya. Dengan kesepakatan Carl diberikan kebebasan berkreasi, akhirnya terwujudlah restoran Perancis yang cukup bergengsi.

Secara keseluruhan film ini diwarnai efek kuliner, mulai dari mencari bahan baku masakan yang prima, cara menyiapkan masakan dengan tepat dengan penuh perasaan sehingga menghasilkan masakan yang lezat. Jadi, bagi Anda yang gemar memasak, melalui film ini, Anda dapat belajar caranya membuat makanan Perancis dari appetizer, main course hingga dessert dengan tepat.


Film “Chef” telah berhasil mengawinkan drama keluarga di Amerika dan kuliner Perancis, film ini disutradarai dan diproduseri oleh Jon Favreau, si pemain utama Carl. Film yang mengangkat tema kuliner, dengan genre drama komedi keluarga berlatar belakang kuliner Perancis, mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia tanggal 23 Oktober 2014 dan sangat layak ditonton untuk mengisi acara akhir minggu Anda.

Sumber: http://hiburan.kompasiana.com/film/2014/10/24/chef-upaya-menggapai-mimpi-seorang-juru-masak-687292.html
[ Read More ]

"TABULA RASA" MENYATUKAN KEBERAGAMAN DENGAN MAKANAN


Film “Tabula Rasa” merupakan film yang diasisteni produser oleh Vino G. Bastian. Cerita dalam film ini lebih dominan tentang kuliner makanan yang berasal dari ranah Minang. Rumah makan Padang “Takano Juo” milik mak uwo dulunya berada di tanah kelahiran mak Uwo yaitu Padang, namum akibat gempa bumi sekitar tahun 2009 yang meluluhlantahkan dan membuat rata bangunan membuat mak owo pindah ke Jawa. Hanya mak uwo dan kedua pegawainya yang selamat dari bencana itu. Masakan padang di rumah makan mak uwo masih menggunakan metode tradisional semua, mak uwo bertutur jika cipta rasa  masakan yang enak jika semua disentuh dengan tangan, seperti menghalusakan bumbu masi menggunakan cobek tanpa menggunakan blender, memasak masih menggunakan kayu tanpa menggunakan kompor gas, menyaring santan dengan alat pemeras air santan khusus yang terbuat dari kayu.

Jimmy Kobogau yang berperan sebagai Hans merupanan pemuda yang berasal dari Serui, Papua. Hans bercita-cita ingin menjadi pemain bola profesional, bahkan hans mendapatkan tawaran yang baik untuk ke Jakarta. Setiba di Jakarta Hans mendapatkan musibah, salah satu kakinya patah akan tetapi pihak klub yang menampung dirinya tidak mau membantu pengobatannya karena biaya yang cukup mahal. Akhirnya Hans disisihkan, dengan ketidakberdayaannya dia mencoba melawan kerasnya hidup di Ibukota. Dia bekerja menjadi tukang kuli panggul beras di pasar dengan bayaran seadanya. Tempat tinggalnya juga sangat memprihatinkan yaitu di pinggir rel kereta api. Akibat tekanan hidup yang begitu kejam kepadanya, Hans mencoba bunuh diri di jembatan. Namun usahanya gagal, keesokan harinya mak Uwo yang hendak ke pasar melihat hans tertidur di tengah jalan.

Mak uwo dan Natsir membawa Hans ke rumah mak uwo, sesampainya di rumah mak uwo. Hans diberikan sepiring nasi dan sepiring gulai kepala ikan kakap. Dengan lahap Hans menyantap makanan yang disediakan Natsir. Gulai kepala ikan kakap merupakan makanan kesukaan mak uwo yang sudah meninggal ketika gempa. Karena kebetulan hari itu merupakan hari ulang tahun anaknya, mak uwo memasak gulai kepala ikan. Memasak makanan tersebut sepertu berziarah ke makam anaknya. Maka dari itu mak uwo tidak pernah memasak dan menjual masakan gulai kepala ikan kakap tersebut. Hans akhirnya dipekerjakan oleh mak uwo di rumah makan tersebut untuk membantu belanja mak uwo, membantu mengelap kaca, menyapu dan membersihkan meja dengan imbalan mendapatkan makanan.

Suatu hari juru masak mak uwo yaitu Parmanto kesal kepada Hans karena di saat kondisi pendapatan rumah makan mak uwo menurun malah mempekerjakan Hans. Singkat cerita Parmanto meninggalakan rumah makan dan menjadi juru masak di rumah makan padang modern yang lokasi tak jauh dari rumah makan mak. Juru masak di tempat mak uwo digantikan oleh Hans, ternyata Hans mempunyai bakat untuk memasak masakan padang karena hasil masakannya enak.

Rumah makan mak uwo sempat sepi, karena pelanggan banyak beralih ke rumah makan modern di dekat tempat mak uwo. Akhirnya Hans menemukan ide agar mak menjual gulai kepala ikan kakap, sementara rumah makan modern tersebut belum terdapat ide tersebut. Dengan susah payah akhirnya mak mengiyakan, dan tak lama rumah makan mak uwo kembali mengalami peningkatan pembeli.

Di atas merupakan sedikit penggalan cerita dari film produksi LifeLike Pictures. Film yang menceritakan kehangatan kekeluargaan ini selain menampilkan cerita haru juga cerita lucu. Meskipun Hans yang jauh-jauh ke pulau Jawa meninggalkan tanah kelahirannya, dan rela mengubur dalam cita-citanya dan beralih menjadi juru masak masakan padang. Namun sosok Hans mengajarkan kita bahwa akan kekuatan kita tidak boleh lemah meski kita berada di titik kehancuran dan bangkit dari keterpurukan itu meski jalannya berbeda dari yang diimpikan. Dari film Tabula Rasa ini mengenalkan bahwa dengan makanan kita bisa saling bertemu, memberi semangat, dan support meski dengan latar belakang yang berbeda. Dari cerita Hans, mak Uwo, Natsir, dan Parmanto mengajarkan kita akan pelajaran yang berharga tentang hidup. Pantas rasanya jika film ditonton oleh seluruh keluarga Indonesia di akhir pecan ini. 

Sumber: http://hiburan.kompasiana.com/film/2014/09/27/tabula-rasa-masakan-padang-yang-berjuru-masak-orang-papua-676730.html
[ Read More ]